Kamis, 10 Juli 2008

Cikal Bakal Teh Celup

Menikmati makanan ringan akan terasa lebih lengkap bila ada teh yang menemani. Secangkir teh hangat akan membuat tenggorokan terasa nyaman. Namun, jika teh bubuk yang kita minum, sering kali serbuk teh membuat sisa yang kurang mengenakkan. Untuk menyeduhnya pun kita sering kerepotan karena harus mengeluarkan teh dari kalengnya dan menakarnya sendiri. Karena itu, dengan adanya teh celup, semua kendala itu bisa teratasi. Tinggal siapkan air panas dalam gelas, celupkan teh kantong, minuman sedap langsung bisa kita minum. Sangat praktis. Kepraktisan ini ternyata berkat kecerdikan seorang saudagar teh asal Amerika, Thomas Sullivan. Alkisah pada tahun 1908, untuk menawarkan tehnya Sullivan membuat contoh teh yang dibagi dalam beberapa jenis kepada pelanggannya. Teh-teh tersebut ia masukkan ke dalam kantung kecil yang terbuat dari kain sutra. Namun setelah kantung-kantung itu diterima oleh para pelanggannya, teh-teh yang berada di dalam kantung berserakan keluar. Agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi, Sullivan mengganti bahan kantung dari kain sutra dengan kain kasa. Kemudian setelah diisi dengan bubuk teh, Sullivan menjahit kantung teh tersebut. Pada tahun 1920-an teh kantung tersebut mulai dijual ke pasaran dengan dua ukuran yaitu kantung yang lebih besar untuk dicelupkan di teko dan kantung yang lebih kecil untuk dicelupkan di cangkir. Itulah cikal bakal hingga kini semua orang mengenal teh celup. Sungguh, sebuah inovasi sederhana yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.

Tidak ada komentar: